Jumat, 21 April 2017

Perubahan Struktur Ekonomi



A. Kelebihan dan Kekurangan dari Masing – Masing Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa

Sektor - Sektor
Kelebihan
Kekurangan
Sektor Pertanian
Memiliki elastisitas permintaan yang rendah, artinya harga berubah berapapun orang akan tetep membeli produk pertanian.
Produksinya konstan, sangat sulit ditingkatkan dan memiliki investasi yang mahal.

Persedian menjadi tidak continue, padahal permintaan relatif tetap sepanjang tahun. Akibatnya harga komoditas pertanian juga fluktuatif tergantung ketersediaannya

Sektor Industri
Merupakan salah satu penopang perekonomian bangsa karena skala nya yang sangat besar, mengurangi pengangguran, transfer teknologi.

Investasi yang tinggi, dan sangat sensitif terhadap kondisi makro seperti deflasi.
Sektor Jasa
Dapat meraih keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering 
Pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastis .



B. Pembangunan Tanpa Perubahan Struktur Ekonomi

Tidak dapat terjadi, karena tanpa adanya struktur ekonomi, pembangunan tidak dapat berjalan dengan semestinya dan terjadinya pembangunan perlu struktur pembuat dan uang dalam perekonomian agar terciptanya pembangunan yang baik. Selain itu, perubahan ekonomi suatu bangsa menjadi tolak ukur untuk perubahan yang lebih baik lagi. Contohnya saja pembangunan skala kecil misal saat kita membangun rumah untuk diri sendiri, satu-satunya yang berubah adalah tanah tersebut dan uang yang kalian miliki dan tidak ada perubahan pada struktur ekonomi secara keseluruhan.


C. Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan

Dalam proses pembangunan akan terjadi perubahan struktur ekonomi di suatu negara. Yang dimaksud dengan struktur ekonomi adalah pembagian dua bidang ekonomi. Pertama, ada yang membaginya berdasarkan tiga sektor  bidang yang berbeda yaitu sektor pertanian, sektor industri, sektor jasa. Bidang kedua berdasarkan sektor yang utama sampai dengan sektor pelengkap yaitu sektor primer yang terdiri atas pertanian, kehutanan perikanan dan pertambangan; sektor sekunder yang terdiri atas bidang pengangkutan dan perhubungan, pemerintahan, perdagangan, dan jasa-jasa perseorangan.

Teori perubahan struktural menitik beratkan pembahasan pada mekanisme transformasi ekonomi yang dialami oleh Negara berkembang, yang semula lebih bersifat subsisten dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju ke struktur perekonomian yang lebih modern dan didominasi oleh sector-sektor non primer.

Struktur ekonomi akan mengalami perubahan dalam proses pembangunan ekonomi. Tulisan A.G.B. Fisher dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder dan tersier di beberapa negara. Data yang dikumpulkannya itu menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan per kapita suau negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting peranannya dalam menampung tenaga kerja.

Kuznets menunjukan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional, sedangkan Chenery mengkhususkan analisisnya pada corak perubahan sumbangan berbagi sektor dan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan kepada produksi nasional.


D. Pembangunan yang Hanya Mengejar Pertumbuhan Tidak Menghiraukan Kelestarian Lingkungan

Pembangunan adalah suatu rangkaian usaha terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengubah keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik. Dalam mencapai tujuan pembangunan tersebut, salah satu permasalahan yang kompleks selalu dihadapi oleh negara maju maupun berkembang adalah masalah lingkungan hidup.

Pertambahan penduduk yang cepat, makin lama makin meningkat hingga akhirnya memadati muka bumi. Hal ini membawa akibat serius terhadap rentetan masalah besar yang membentur keseimbangan sumber daya alam. Oleh sebab itu, pembangunan yang hanya mengejar peertumbuhan dan tidak menghiraukan kelestarian lingkungan akan berdampak buruk. Terlebih faktor demografi merupakan salah satu penyebab hutan yang sedikit demi sedikit hilang dari pulau Jawa. Terkonsentrasinya pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa tentunya membutuhkan lahan permukiman bagi mereka yang tinggal di tanah yang subur ini. Selain itu, berdirinya pabrik-pabrik pengusaha dalam negeri sampai pabrik relokasi milik pengusaha asingpun ikut menambah sesaknya polusi udara. Pencemaran air, udara, darat secara alngsung menurunkan kualitas sumber daya alam sebagai akibat pembangunan industri dari teknologi. Eksploitasi sumber daya alam mineral dan minyak bumi dilepas pantai menyebabkan kerusakan sumber daya hayati di laut. Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar yang cenderung masih berladang dengan cara membuka atau menebang hutan dan menjadikannya ladang baru juga ikut serta dalam menambah penyebab kerusakan lingkungan alam.




Daftar Pustaka






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Perusahaan yang Melakukan Human Resource Planning

Perusahaan yang Melakukan Human Resource Planning yaitu pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berikut rinciannya: PERENCANAAN SUMBE...