Manajemen Sumber Daya
Manusia
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Serangkaian keputusan untuk mengelola hubungan
ketenagakerjaan (calon pegawai, pegawai & pensiunan) secara optimal mulai
dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan (kompensasi &kesejahteraan)
dan pengembangan, (karir, pendidikan & pelatihan ) serta
terminasi, untuk mencapai tujuan organisasi (memelihara dan meningkatkan
performansi).
Pendapat
para tokoh :
R Wayne Mondy :
Pendayagunaan individu untuk mencapai tujuan organisasi
Flippo
: Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatan-kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pelepasan SDM agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat.
Drs. Malayu Hasibuan .S.P
: MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif
untuk membantu tujuanperusahaan,karyawan dan masyarakat.
B.
Fungsi Operasional MSDM
Fungsi
operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (dasar)
pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ),
secara singkat sebagai berikut:
1. Fungsi
Pengadaan
adalah proses penarikan,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.( the right man in the right place).
adalah proses penarikan,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.( the right man in the right place).
2. Fungsi
Pengembangan
adalah
proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun
masa depan.
3. Fungsi
Kompensasi
adalah
pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbal jasa(output) yang diberikannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan
tanggungjawab karyawan tersebut.
4. Fungsi
Pengintegrasian
adalah
kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.Dimana Pengintegrasian
adalah hal yang penting dan sulit
dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang
bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
5. Fungsi
Pemeliharaan
adalah
kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik
dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ).
C.
Peran Strategik MSDM
Perubahan
teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser
fungsi-fungsi manajeman sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap
sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan
dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang dilakukan
oleh bagian personalia saja.
Saat
ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi
fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi,
untuk bersama-sama mencapai sasaran yang
sudah ditetapkan serta memiliki fungsiperencanaan yang
sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi
lebih bersifat strategik.
Oleh
karena itu, manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk :
memahami perubahan yang semakin komplek yang
selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus
mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki
bisnis akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma
dari manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang berbeda dalam
melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada
kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan
perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan
strategi perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikanpembuatan
keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan
untuk memperoleh keberhasilan.
Tingkat
integrasi antara perencanaan strategis dengan
fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1. Hubungan
Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional
yuang lainnya menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan memandang
manusia bukan sebagai keterbatasan maupun aset perusahaan dalam
pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan
Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara
perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang
program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi SDM
bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memilikipengaruh, karena
meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis
yang strategis.
3. Hubungan
Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan
saling ketergantungan antara perencanaan strategi dengan SDM. Fungsi SDM
dipandang penting dan dapat dipercaya.
SDM berperan dalam
penentuan arah strategis perusahaan dan sudah
dijadikan mitra strategis.
4. Hubungan
Integratif
Ditandaioleh hubungan yang dinamis dan inter aktif
antar fungsi-fungsi SDM dan perencanaan strategis. Di sini manajer SDM
dipandang sebagai sebenar-benarnya mitra bisnis staregis dan dilibatkan
dalam keputusan strategis.
D. Faktor
Pendorong Pembentukan Integritas yang Efektif
- Lingkungan
: Kekuatan lingkungan yang sangat berperan dalaam persaingan yang semakin
meningkat, perubahan teknologi dan perubahan femografi tenaga kerja.
- Sejarah
dan kultur organisasi : Budaya organisasi yang berorientsi pada
sumber daya manusia yang kuat mampu mengembangkan hubungan alamiah
antara kegiatan sumber daya manusia dengan perencanaan strategis.
- Strategis
: Strategi pemusatan pada satu jenis bisnis inti dapat memacu potensi
bagi terciptanya hubungan perencanaan strategis dengan sumber
daya manusia yang semakin integratis
karena memungkinkan dikembangkannya dan
diterapkannya program dan sistem sumber daya manusia di seluruh
perusahaan.
- Struktur
: Penempatan unit sumber daya manusia dalam struktur organisasi, senior eksekutif
sumber daya manusia di beri status sama seperti direktur fungsional lainnya.
- Keterampilan
dan nilai yang dianut eksekutif : Sumber daya manusia memiliki pengetahuan
yang baik mengenai bisnis dan mampu memberikan masukan kedalam proses
perencanaan strategis.
- Keterampilan
dan nilai yang dimiliki karyawan : bantuan fungsi SDM yang diterima
manajemen untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan akan menguatkan pentingnya
fungsi SDM.
- Sistem
manajemen yang meliputi sistem imbalan, sistem komunikasi dan
informasi SDM sehingga SDM dan perencanaan strategi akan semakin
terintegrasi jika para senior eksekutifnya memiliki
persentase yang substansial konpensasi menanggung resiko.
- Sistem
Komunikasi yang memiliki tujuan membangun kesadaran manajer terhadap tujaun
strategis perusahaan dan mendorong
mereka mendorong mereka mengembangkan
motivasi bawahannya didukdung dengan
database SDM yang dikembangkan dengan baik.
Menurut
Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewati tiga tahap, yaitu :
11. Defenisi
stage : yaitu ketika manajer personalia
menyelenggarakan program-progaram yang kurang memberikan manfaat untuk mengurangi
kekacauan karyawan dan kemungkinan perpecahan.
22. Perencanaan
manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan
pekerja dan perekrutan seleksik, training untuk menjamin
terpenuhinya target manpower.
33. Manajemen
SDM strategis ketika manajer SDM seharusnya lebih proaktif dalam memecahakan
masalah manajemen perusahaan dan dalam memberikan kontribusi efektivitas
organisasional yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar